Memprediksi Erosi dengan Model USLE (Laporan Praktikum KTA)

Memprediksi Erosi dengan Model USLE (Laporan Praktikum KTA)

Postingan ini diperbarui 13 Desember 2021

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam yang telah mengalami tekanan seiring dengan peningkatan jumlah manusia. Tekanan tersebut telah menyebabkan penurunan mutu tanah yang mampu mengurangi kemampuan tanah untuk berproduksi.

Penurunan mutu tanah ini disebabkan oleh proses pencucian hara dan proses erosi tanah yang mengutamakan di lahan-lahan yang tidak memliki penutupan vegetasi. Sehingga erosi dapat diartikan sebagai peristiwa hilangnya lapisan tanah atau bagian-bagian tanah di permukaan.

Erosi mampu menimbulkan kerusakan baik pada tanah tempat terjadi erosi maupun pada tempat tujan akhir tanah yang terangkut diendapkan. Tanah tempat erosi yang rusak mengalami penurunan sifat-sifat kimia dan fisik tanah yang pada akhirnya menyebabkan memburuknya pertumbuhan tanaman dan rendahnya produktivitas.

Dan tempat tujuan akhir tanah tang terangkut diendapkan menyebabkan pendangkalan sungai, waduk dan saluran irigasi. Akibat adanya peningkatan jumlah air di permukaan dan mendangkalnya sungai menyebabkan tingginya terjadinya banjir (Murdis, 1999).

Terjadinya erosi di suatu tempat dapat diprediksi melalui berbagai model erosi yang dapat dipakai, salah satunya model Universal Soil Loss Eqation (USLE). Prediksi erosi ini merupakan suatu metode yang bertujuan untuk memperkirakan atau menduga laju erosi yang terjadi dari tempat yang dipergunakan bagi usaha pertanian tertentu dan sebagainya.

Persamaan model USLE merupakan salah satu model pendugaan erosi yang digunakan untuk menghitung besarnya erosi yang terjadi dalam jangka panjang pada suatu daerah. Model USLE mempunyai kelebihan, yaitu proses pengolahan datanya yang sederhana yang memudahkan menghitung secara manual maupun menggunakan alat bantu program komputer (Indrawanti, 2000).

Berdasarkan kelebihan model USLE ini, perlu dilakukan praktikum dalam membuktikan mampu memprediksi erosi dan menghitung Indeks Bahaya Erosi (IBE), sehingga mampu mencegah kerusakan suatu lahan akibat erosi dapat dihindari sedini mungkin dengan teknik-teknik konservasi lahan maupun teknik konservasi tanah dan air.


1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum KTA (Konservasi Tanah dan Air) ini adalah untuk mengetahui dan mampu memprekdiksi erosi dengan menggunakan persamaan USLE termasuk mampu melakukan perhitungan Indeks Bahaya Erosi (IBE).

Baca juga: Menghitung Faktor Erodibilitas Tanah (Laporan Praktikum KTA)


II. TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Erosi

Erosi adalah suatu proses dimana tanah dihancurkan dan kemudian dipeindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, dan gravitasi (Haerdjowigeno, 1995). Sehingga erosi terjadi akibat adanya interaksi dari faktor iklim, tanah, topografi, vegetasi dan aktifitas manusia terhadap sumber daya alam.

Erosi dibagi menjadi dua macam, yaitu erosi geologi dan erosi dipercepat. Erosi geologi merupakan erosi yang sistem kerjanya lambat dengan jumlah tanah yang tererosi sama dengan jumlah tanah yang terbentuk, sehingga erosi ini tidak berbahaya karena terjadi dalam keseimbangan alami. Erosi dipercepat merupakan erosi yang sistem kerjanya cepat akibat adanya pengaruh kegiatan manusia yang menganggu keseimbangan alam dan jumlah tanahnya yang tererosi lebih banyak daripada tanah yang terbentuk, sehingga tanah dipermukaan menjadi hilang.


2.2 Prediksi Erosi

Prediksi erosi merupakan sejenis kegiatan yang bertujuan untuk memberikan informasi dalam menghadapi erosi dalam sautu lahan. Kegiatan ini diabantu melalui model USLE yang merupakan model yang sering digunakan dalam memprediksi erosi. Berdasarkan faktor-faktor model USLE dalam memprediksi erosi, adalah sebagai berikut:

  1. Erosivitas Hujan merupakan salah satu faktor erosi yang terjadi akibat adanya kemampuan hujan untuk menimbulkan erosi.
  2. Erodibilitas tanah merupakan faktor erosi yang menunjukkan kekuatan partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya engeri kinetik air hujan.
  3. Faktor lereng merupakan faktor erosi yang menunjukkan rasio tanah yang hilang dari sautu petak dengan panjang dan curam lereng tertentu dengan petak baku.
  4. Faktor tanaman merupakan faktor erosi yang menunjukkan rasio tanah yang tererosi pada suatu jenis pegelolaan tanaman terhadap tanah yang tererosi dengan pada kondisi permukaan lahan yang sama tetapi tanpa pengelolaan tanaman tanpa tanaman.
  5. Faktor konservasi merupakan faktor erosi yang menunjukkan rasio tanah yang hilang bila usaha konservasi tanah yang dilakukan dengan tanpa adanya usaha konservasi usaha konservasi tanah.


2.3 Indeks Bahaya Erosi 

Pendugaan erosi dan kedalaman tanah dipertimbangkan untuk memprediksi IBE untuk setiap satuan lahan. Kelas IBE diberikan pada tiap satuan lahan dengan matriks yang menggunakan informasi solum tanah dan pendugaan menurut rumus USLE. Kelas IBE ditentukan dengan menggunakan matriks yang disajikan pada tabel 1.

Kelas Tingkat Bahaya Erosi
Keterangan:
0-SR = Sangat Ringan
I-R = Ringan
II-S = Sedang
III-D = Berat
IV-SB = Sangat Berat


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Adapun praktikum KTA (Konservasi Tanah dan Air) dilaksanakan di ruang kuliah Jurusan Kehutanan Universitas Palangka Raya pada tanggal 11 Juni 2019.


3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum KTA (Konservasi Tanah dan Air) ini adalah  Alat Tulis, Kolkulator, dan Komputer/Laptop.


3.3 Prosedur Pelaksanaan

Adapun Cara kerja yang digunakan dalam praktikum konservasi tanah dan air ini adalah sebagai berikut:

  1. Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mengelola data yang telah disediakan.
  2. Menghitung data yang disediakan menggunakan rumus metematis USLE.
  3. Mencatat hasil perhitungan.


3.4 Pengolahan/Analisis Data

Analisis data yang dipakai pada praktikum konservasi tanah dan air adalah menggunakan rumus USLE, sebagai berikut :

 A = R.K.L.S.C.P

Keterangan:
A = Besarnya erosi yang diperkirakan (ton ha-1 thn-1)
R = Faktor erosivitas hujan
K = Faktor erodibilitas tanah
L = Faktor panjang lereng
S = Faktor kecuraman lereng
C = Faktor vegetasi penutup tanah
P = Faktor tindakan konservasi


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum KTA

Besarnya nilai erosi dipengaruhi oleh lima faktor yang tercantum dalam tabel diatas. Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai masing-masing faktor R, K, LS, C, P mempengaruhi nilai erosi model USLE. Sehingga nilai masing-masing erosi, terdapat nilai erosi yang paling tinggi pada bagian no.6 dengan nilai erosinya 24.051 ton/ha/thn. Sedangkan nilai erosi paling kecil terdapat pada bagian no. 4 dengan nilai 0.016 ton/ha/thn. Hal ini diakibatkan bahwa nilai R dan LS yang tinggi terdapat pada no. 6. Perbedaan nilai R pada tabel diakibatkan karena rumus erosivitas hujan yang dipakai adalah rumus Utomo.

Nilai erosi pada bagian no.1-5 merupakan kelas erosi I yang diprediksi berdasarkan tabel 1 memilki empat jenis erosi, yaitu sangat ringan, ringan, sedang dan berat. Empat jenis erosi ini tergantung pada kedalaman solum tanah pada masing-masing erosi.

Prediksi terhadap nilai erosi pada bagian no.6 memilki kelas II teridiri dari ringan, sedang, berat, sangat berat. Dalam penentuan prediksi erosi tanah membutuh data dari kedalaman solum tanah. Data inilah yang dapat mempengaruhi tingkat erosi pada suatu areal.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari praktikum KTA (Konservasi Tanah dan Air)  tentang memprediksi erosi dengan metode USLE adalah bahwa memprediksi erosi menggunakan model USLE membutuhkan data kedalaman solum tanah.


5.2 Saran

Saran dalam pelaksaan praktikum KTA (Konservasi Tanah dan Air) tentang memprediksi erosi dengan metode USLE adalah bahwa praktikum kedepannya mengkaitkan data terhadap solum tanah terhadap nilai erosi menggunakan model USLE.

Baca juga: 5 Faktor Terjadi Erosi


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Reboisasi Lhan. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Dapartemen Kehutanan RI. Jakarta.

Indrawati. 2000. Kajian Erosi DAS Citarum Hulu Terhadap Sedimentasi Waduk Saguling, Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Geofisika dan Meterologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IPB. Bogor.

Haerdjowigono, S. 1995. Ilmu Tanah. Akademika Presindo. Jakarta

Murdis, R. 1999. Pandangan Erosi Pendekatan USLE(Universal Soil Loss Equation)  Menggunakan SIG (Sitem Informasi Geografi) di Sub-DAS Criwdey, Binding. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.


Silahkan download laporan praktikum KTA tentang memprediksi erosi dengan model USLE.

Download full-text PDF


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel