Prosedur Pengambilan Contoh Tanah

Prosedur Pengambilan Contoh Tanah

Postingan ini diperbarui 13 Oktober 2021

Dalam bidang pertanian, tanah adalah media tumbuh tanaman (Suganda et al., 2006). Media yang baik bagi pertumbuhan tanaman harus mampu menyediakan kebutuhan tanaman seperti air, udara, unsur hara, dan terbebas dari bahan-bahan beracun dengan konsentrasi yang berlebihan. Dengan demikian sifat-sifat fisik tanah sangat penting untuk dipelajari supaya memberikan media tumbuh yang ideal terhadap tanaman. 

Pengambilan contoh tanah adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk menetapkan sifat-sifat fisik tanah yang dioperasikan di dalam laboratorium. Prinsip pengambilan contoh tanah adalah hasil analisis sifat-sifat fisik tanah di laboratorium harus dapat menggambarkan keadaan sesungguhnya sifat fisik tanah di lapangan.

Akan tetapi, terdapat kelemahan penetapan sifat-sifat tanah di laboratorium, yaitu dapat terjadi penyimpangan data akibat pengambilan contoh tanah yang tidak tepat, metode, waktu pengambilan maupun jarak tempuh pengiriman contoh tanah ke laboratorium yang telalu lama atau jauh, sehingga mengakibatkan kerusakan contoh tanah.

Pengambilan contoh tanah dalam penetapan sifat-sifat fisik tanah adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titik pengamatan, contohnya pada lokasi lahan percobaan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan suatu hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta tanah.

Sebelum melakukan pengambilan contoh tanah, perlu dipahami analisis sifat fisik tanah yang memerlukan contoh tanah yang berbeda, tergantung tujuannya. Ada beberapa contoh tanah, diantarnya contoh tanah utuh (undisturbed soil sample), agregat utuh (undisturbed soil aggregate), dan contoh tanah tidak utuh (disturbed soil sample) yang peruntukan analisisnya berbeda (Suganda et al., 2006).

Adapun alat-alat yang digunakan dalam pengambilan contoh tanah (Suganda et al., 2006),

  1. Tabung logam kuningan atau tembaga (ring sample), sekop/cangkul, pisau dan tajam tipis digunakan pada jenis contoh tanah utuh.
  2. Cangkul dan kotak contoh digunakan pada jenis contoh tanah dengan agregat utuh.
  3. Cangkul, bor tanah, dan kantong plastik tebal digunakan pada jenis contoh tanah terganggu (tidak utuh).


Tabung logam kuningan dalam pengambilan contoh tanah utuh mempunyai ukuran tinggi 4 cm, diameter dalam 7,63 cm, dan diameter luar 7,93 cm. Tabung juga mempunyai tutup plastik di kedua ujungnya.

Adapun arti dari contoh tanah utuh ini adalah contoh tanah yang diambil dari lapisan tanah tertentu dalam keadaan tidak terganggu, sehingga kondisinya hampir menyamai kondisi di lapangan. Contoh tanah ini dimanfaatkan untuk penetapan angka berat volume (berat isi, bulk density).

Dalam memperoleh contoh tanah utuh yang baik dan tanah tabung tetap seperti keadaan lapangan (tidak terganggu), maka perbandingan antara luas permukaan tabung logam bagian luar (tebal tabung) dan luas permukaan tabung bagian dalam tidak lebih dari 0,1 (Suganda et al., 2006).

ring sample tanah

Setelah kita sudah memahami penjelasan diatas, kita akan mempelajari prosedur pengambilan contoh tanah, sebagai berikut (Suganda et al., 2006):

  1. Meratakan dan membersihkan permukaan tanah dari rumput atau seresah.
  2. Mengali tanah sampai kedalam 5-10 cm di sekitar calon tabung tembaga diletakkan, kemudian meratakan tanah dengan pisau.
  3. Meletakkan tabung di atas permukaan tanah secar tegak lurus dengan permukaan tanah, kemudian dengan menggunakan balok kecil yang diletakkan di atas permukaan tabung, menekan tabung sampai tiga per empat bagian masuk ke dalam tanah.
  4. Meletakkan tabung lain di atas tabung pertama, dan menekan sampai 1 cm masuk ke dalam tanah. 
  5. Memisahkan tabung bagian atas dari tabung bagian bawah.
  6. Mengali tabung menggunakan sekop. Dalam proses ini, ujung sekop harus lebih dalam dari ujung tabung supaya tanah di bawah tabung ikut terangkat.
  7. Mengiris kelebihan tanah bagian atas terlebih dahulu dengan hati-hati supaya permukaan tanah sama dengan permukaan tabung, kemudian tutuplah tabung menggunakan tutup plastik yang telah tersedia. Kemudian, mengiris dan memotong kelebihan tanah bagian bawah dengan cara yang sama dan menutup tabung.
  8. Mencantumkan label di atas tutup bagian atas conoth tanah yang berisi informasi kedalaman, tanggal dan lokasi pengambilan contoh tanah.

Baca juga: 6 Sifat Kimia Tanah


Sumber:

Suganda, H., Rachman, A., & Sutono, S. 2006. Petunjuk pengambilan contoh tanah. Bogor: Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian.


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel