Laporan Praktikum IUTP Menggunakan Software (Avenza Map, DNR Garmin, Garmin Base Camp dan ArcGis)

Laporan Praktikum IUTP Menggunakan Software (Avenza Map, DNR Garmin, Garmin Base Camp dan ArcGis)

Postingan ini diperbarui 13 Desember 2021

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah merupakan bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan ilmu geodesi. Pengukuran dan pemetaan pada dasarnya dapat dibagi 2, yaitu, Geodetic surveying dan plan surveying. Geodetic serveying adalah suatu pengukuran untuk menggambarkan permukaan bumi pada bidang melengkung/elipsoida/bola.

Sedangkan plan surveying adalah ilmu seni dan teknologi untuk menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun buatan manusia pada bidang yang dianggap datar (Muda, 2008).

Bentuk bumi merupakan pusat kajian dan perhatian dalam ilmu ukur tanah. Proses penggambaran permukaan bumi secara fisiknya addalah erupa bola yang tidak beraturan bentuknya dan mendekati bentuk sebuah jeruk (Muda, 2008). Hal tersebut terbukti informasi tentang bentuk bumi, mengalami kesulitan karena bentuknya yang tidak beraturan ini, oleh sebab itu dicari bentuk informasi sistematis yang dapat mendekati bentuk bumi.

Lokasi di pusat komputer Universitas Palangka Raya adalah lokasi praktikum yang dapat dipetakan lokasinya menggunakan berbagai sofware yang dibutuhkan. Laporan ini akan membahas tentang pemetaan lokasi tersebut menggunakan 4 sofware yang telah ditentukan.


1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum IUTP (Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan) adalah untuk memahami dan mengetahui cara pembuatan peta di lokasi Pusat Komputer Universitas Palangka Raya melalui software Avenza Map, Basecamp, DNR GPS, dan ArcGIS.

Baca juga: Perhitungan dan Penggunaan Proyeksi Peta (Laporan Praktikum IUTP)


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penggunaan Avenza Map

Avenza Map adalah perangkat mobile Smartphone atau Tab kini lumrah digunakan dalam kegiatan survey dan pemetaan. Berbagai aplikasi pemetaan mobile dapat dengan mudah diunduh secara gratis. Masing-masing aplikasi  memilki kelebihan dan kekuranagn masing-masing. Salah satu aplikasi yang memilki keunggulan, salah satu dapat digunakan secara offline serta membolehkan pengguna mengkustomisasi petanya sendiri dalam bentuk PDF. Selain itu, Avenza Maps juga memungkinkan pengguna membangun skema atribut data sehingga informasi yang dapat dikumpulkan tidak terbatas pada informasi lokasi (Kurniawan, dkk,. 2017).


2.2 Geotagging Foto Digitasi

Geotagging foto digitasi merupakan proses penambahan identifikasi geografis metadata dengan berbagai media seperti foto, video, website, pesan SMS, atau RSS feed dan merupakan bentuk metadata geosgapasial. Data ini biasanya terdiri dari (latitude dan longitude coordinates) koordinat lintang dan bujur, meskipun mereka juga dapat mencakup ketinggian, bantalan, jarak, akurasi data dan nama tempat yang dapat digunakan sebagai foto (Ginanto,2017).

Geotagging dapat membantu pengguna menemukan berbagai macam informasi spesifik lokasi. Misalnya dapat menemukan gambar yang diambil di dekat sebuah lokasi tertentu dengan memasukkan koordinat lintang dan bujur menjadi gambar yang cocok untuk  mesin pencari. Geotagging juga dapat berpotensi digunakan untuk mencari berita berbasis lokasi, website atau sumber daya lainnya. Geotagging dapat memberitahu pengguna mengenai lokasi dari  gambar yang diberikan atau media lain atau sudut pandang dan sebaliknya pada beberapa platform media yang relavan ke lokasi tertentu (Ginanto,2017).


2.3 Georeferencing

Georeferencing merupakan proses pemberian sistem koordinat pada suatu objek gambar dengan cara menempatkan suatu titik control terhadap suatu persimpangan antara garis lintang dan bujur pada gambar berupa objek tersebut, atau dengan menempatkan titik ikat pada lokasi yang sudah diketahui koordinatnya (Septiana, 2018).

Cara dalam proses georeferencing di ArcGIS dengan menempatkan titik control pada suatu garis perpotongan lintang dan bujur kemudian untuk memasukkan nilai koordinatnya, klik kanan pada control tersebut, lalu pilih input X dan Y atau input DMS of Lon and Lat. Akan tetapi cara tersebut cenderung akan menghasilkan RMS Error yang cukup besar, tergantung dari tingkat ketelitian saat menempatkan titik conrol (Septiana, 2018).


2.4 Digitasi Peta

Digitasi adalah proses mengkonversi objek geografis dari data peta raste (peta dengan format jpg). Menurut Rifa'i (2012) mengemukakan digitasi merupakan usaha untuk mengambarkan kondisi bumi kedalam sebuah bidang datar dalam komputer atau pengubahan data peta hardcopy menjadi softcopy. Sumber data peta untuk digitasi dibagi menjadi beberapa, salah satunya data tabular. Data tabular ini merupakan data yang terdiri dari manual tabel dan GPS.


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ilmu ukur tanah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Juni 2019 untuk pengambilan data lapangan, kemudian dilanjutkan pada hari Jumat 30 Juni 2019 untuk pengolahan data. Bertempat di lingkungan kampus Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya.


3.2 Alat dan Bahan

Alat:Laptop dan Handphone.

Bahan: Data tracking lapangan (menggunakan aplikasi Avenza Map), Aplikasi Avenza Map, Aplikasi DNR Garmin, Aplikasi Garmin Base Camp, Aplikasi ArcGis.


3.3 Cara Kerja

3.3.1 Avenza Maps

  1. Melakukan tracking lapangan menggunakan aplikasi Avenza Map.
  2. Hasil penggunaan Avenza Map, seperti titik, tracks, garis dan area dapat dieksport untuk keperluan perangkat lain, atau software GIS.
  3. Pengguna dapat mengeksport feature dari map secara langsung (satu eksport), atau mengeskport semua feature sekaligus dari Tab Layers.
  4. Adapun eksport format yang didukung antara lain: KML/KMZ(titik, garis, trek dan area), Shapefile* (titik, garis, trek dan area), CSV (titik), dan GPX (titik, garis dan trek).
  5. Untuk dapat mengeksport format .shp dibutuhkan upgrade Avenza Map ke tipe Pro, dengan kelebihan juga dapat mengimport/upload file dalam format ZIP (.shp, .shx, .prj, dan .dbf). Langkah-langkah eksport map: Eksport langsung dari peta yang sedang aktif, Pilih Map Features (ikon balon denga tiga titik), Pilih icon di sudut kanan bawah,dan Pilih Eksport Layers.
  6. Pilih format KML / Gpx (tergantung pemakaian).
  7. Eksport feature ke dalam penyimpanan android.
  8. Tunggu proses convert.
  9. Tentukan media penyimpanan
  10. Langkah terakhir sambungkan android dengan komputer. Cari tempat atau folder file yang sudah dan dieksport. Copy atau ke Cut ke folder komputer untuk digunakan pada program GIS. Convert file ke dalam bentuk .shp jika ingin digunakan pada perangkat lunak ArcGIS.


3.3.2 Basecamp Garmin

  1. Buka aplikasi Basecamp Garmin kemudian import file yang sudah di export dari aplikasi Avenza Maps dengan format KMZ
  2. Pilih file yang sudah di export dari aplikasi Avenza Maps dengan format KMZ.


3.3.3 DNR GPS

  1. Setelah file di export pada avenza.
  2. Buka aplikasi DNR Garmin.
  3. Buka file → load from → file → ganti format jadi GPS Exchange → pilih file avenza → Ok.
  4. Setelah itu akan ada tabel di layar monitor → klik waypoint → file → save to → file → ganti format ESRI shapefile (3D) → nama file → Ok.
  5. Setelah selesai bagian waypoint beralih ke bagian track → file → save to → file → ganti format ESRI shapefile (3D) → nama file → Ok.
  6. Setelah file data GPX diubah menjadi file Shapefile, lanjut ke ArcMap.


3.3.4 Arc GIS

  1. Buka aplikasi ArcMap → add data → layout→ pilih layout peta sesuai judul peta yang akan di Georeferenccing.
  2. Atur koordinat sistem → Data frame Properti → Koordinat Sistem → Pilih WGS 1984.
  3. Mulai Georeferenccing dengan cara menentukan titik menggunakan add control points → klik kanan → Input DMS of Lon and Lat → Masukan data Koordinat.
  4. Kemudian Update Georeferencing.
  5. add data → nama data yang diatur sebelumnya di DNR Garmin.
  6. Klik catalog → tempat penyimpanan data → New → shapefile → name → feature type → polygon/polyline → edit → geographic  coordinate system → world → WGS 1984 → Ok.
  7. Pilih tools Editor → start editing → creat features → ketik nama yang akan di lakukan digitasi → polygon → buat digitasi gedung (polygon) dan jalan (polyline) → setelah selesai digitasi klik kanan → finish sketch → editor → stop editing. 
  8. Setelah pembuatan digitasi selesai dilanjutkan pada pembuatan layout peta dengan cara klik pada view → layout view.
  9. Kemudian atur tampilan layout menjadi landscape dengan cara klik file → page and print setup.
  10. Kemudiaan atur skala yang ingin digunakan.
  11. Untuk memunculkan grid, klik kanan pada tampilan peta → grid →new grid.
  12. Kemudian tambahkan berbagai kterangan peta melalui menu insert.
  13. Setelah selesai export peta melalui menu file lalu pilih export maps.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil praktikum menjelaskan bahwa skala yang digunakan adalah 1:2.000. Peta diatas memiliki 18 titik pohon yang berlokas di puskom komputer Universitas Palangka Raya. Penyusunan peta ini dimulai dari software Avenza Map untuk membuat track. Selanjutnya dilanjutkan mengunakan sotware Basecamp, software yang bertujuan untuk memasukkan gambar hasil track. Selanjutnya menggunakan sofware DNR yang bertujuan untuk mengubah file waypoints dan track menjadi SHP (D3). Dan terakhir ArcGIS bertujuan untuk membentuk peta seperti gambar diatas.

Software masing-masing mempunyai kesusahan atau kesulitan masing-masing, akan tetapi dalam penyusunan peta yang mendominasi sulit adalah software ArcGIS. Kesulitannya adalah tahapannya memerlukan informasi yang lengkap tentang kebutuhan data dalam penyusunan peta. Kesulitan ini yang dapat mengurangi kinerja dalam penyusunan peta tersebut, akan tetapi peta yang dihasilkan oleh  ArcGis ini lebih lengkap dan dapat menentukan skala peta.


V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum IUTP (Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan) ini adalah:

  1. Bahwa dalam pembuatan peta yang diambil melalui Avenza maps dan diselesaikan di ArcGIS memerlukan informasi yang lengkap untuk membentuk peta yang sempurna.
  2. Lokasi praktikum memilki 3 bagunan utama dan berbagai jenis pohon.


5.2 Saran

Saran pada praktikum IUTP (Ilmu Ukur Tanah dan Pemetaan) ini adalah bahwa dalam kegiatan praktikum ini perlu adanya kelengkapan akan bahan dan alat dalam pemetaan supaya tidak mengalami kesulitan.

Baca juga: Pemetaan Wilayah Menggunakan Drone (Laporan Praktikum IUTP)


DAFTAR PUSTAKA

Ginanto, N. 2017. Proses Geotagging. https:// novikaginanto. wordpress.com /2013/03/20/proses-geotagging/ (diakses pada tanggal 08 Juli 2019).

Kurniawan, dkk,. 2017. Pemetaan Berbasis Android Menggunakan Avenza Map. https://rosegislabs.com/2017/06/08/pemetaan-berbasis-android-menggunakan-avenza-map/ (diakses pada tanggal 08 Juli 2019).

Muda, I. 2008. Teknik Survei dan Pemetaan. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta.

Rifa'i, M.F. 2012. Pengertian Digitasi. https:// gisindonesiablog. wordpress. com/2012/10/25/digitasi/ (diakses pada tanggal 08 Juli 2019).

Septiana, E. 2018. Georeferencing Raster di ArcGIS. http://www.info-geospasial.com/2015/07/georeferencing-image- in- arcgis.html (diakses pada tanggal 08 Juli 2019).


Silahkan download laporan praktikum IUTP menggunakan software (Avenza Map, DNR Garmin, Garmin Base Camp dan ArcGIS).

Download full-text PDF


Salam Lestari,
Lamboris Pane

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel